Monthly Archives: March 2008

Film Indie Si Mama

Saya punya kawan. Romna Djazuli namanya. Mantan tim kreatif Extravaganza, acara andalan Transtv. Kini dia sibuk bergiat bersama kawan saya yang lain, Ari Priambodo alias Ari Bodong di “perusahaan” konsultan disaster management di Yogyakarta. Saya kagum pada mereka. Continue reading

Nyekar Kubur Bapak

Jumat, 21 Maret 2008. Pagi, jelang pukul sembilan. Jejak hujan semalam dan embun pagi belumlah hilang. Tanah basah menguar bau khas. Bunga kamboja yang berjatuhan juga masih basah. Pelataran kuburan sepi nian. Sinar mentari hangat menimpa semua yang di atas bumi. Keemasan. Continue reading

Selamat Ulang Tahun, Murjayanti

If your eyes forget to well, if your lies forget to tell/ If our path forget forget to cross, it doesn’t mean you’re lost… (Audioslave, The Curse, Out of Exile Album) Continue reading

Di Yogyakarta ada Busway

Sabtu dan Minggu saya habiskan waktu di kota gudeg ini. Ada pemandangan baru setelah sekian lama, sejak Oktober silam, saya tak menjamah kota di mana dulu saya kuliah ini. Ada bus berwarna hijau. Ini dia, busway Yogyakarta.

Continue reading

Sepanjang Jalan Berlubang

Badan jadi pegel. Sial. Jalanan seperti kue gula-kacang. Gronjalan karena penuh lubang.

Continue reading

Ayam Berani sama Anjing

Siapa bilang ayam takut sama baung? Ini adegan lucu. Saya lihat si petok menladung si guguk. Waktu saya pulang mengisi diklat jurnalistik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Senin ini (24/3). Sore itu, dua jenis binatang ini saling berebut makanan.

Continue reading

Dari Bandung, Jakarta, Pati, Yogyakarta: Tepar

Minggu dan Senin lalu saya harus bertandang liputan ke kota kembang (16-17/3). Lalu Senin malam itu juga harus pulang ke Jakarta. Bikin berita begitu tiba di kontrakan. Esok harinya (18/3), dengan lemas-lemasan harus berangkat liputan Sidang Paripurna di gedung parlemen. Selasa malam itu juga nyambung liputan launching upah layak jurnalis di Aliansi Jurnalis Independen Jakarta. Rabu pagi -tepatnya agak siang- ke kantor. Ditegur pemimpin redaksi, “Harusnya Kang Yacob ambil libur sehari karena sudah liputan hari Minggu lalu.” Bikin satu berita saja, batin saya. Kalau menumpuk gak dikerjakan, bisa-bisa makin basi. Sore itu juga saya bersama kakak meluncur ke Terminal Rawamangun. Hendak ke Pati. Busyet, macet sampai Cikampek. Sampai rumah tercinta pukul delapan pagi, Kamis (20/3). Sabtu nanti (22/3), kami harus ke Yogyakarta. Tepar deh…

Continue reading

Kasih Makan Anjing

Saya memang penyayang kucing. Tapi, melihat anjing yang memasang mimik mengiba menunggu lemparan sekerat makanan, saya jadi tersentuh. Continue reading

Atlet saja Berserikat, Kenapa Kita tidak?

Apakah Anda mengharapkan karir yang mapan? Bekerja sepanjang waktu untuk sebuah entitas bisnis? Lalu mendapat uang tanda jasa dan pensiunan yang menarik atas segala pengabdian Anda?

Ada baiknya Anda bandingkan dulu deh dengan profesi atlet. Kalau cabang olah raganya kurang populer, mereka hidup dari mana selain hadiah-hadiah jadi juara dan penghargaan lainnya? Jika cabang olah raganya sudah jadi industri mapan -misalnya basket dan sepakbola- belum tentu loh mereka makmur. Status mereka, sebenarnya malah lebih parah dari buruh outsourcing. Keberlanjutan isi kantong mereka hanya mengandalkan perpanjangan dari satu kontrak ke kontrak lainnya. Pindah klub, itu biasa… Continue reading

Kami…

Dua orang kandidat Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo dan Raden Pardede, senantiasa menggunakan kata “kami”. Kata ganti orang pertama jamak, yang justru digunakan untuk menyatakan subjek/objek tunggal. Continue reading

Maaf, lagi Macet Inspirasi

Saya sedang merasa lagi kehilangan kemampuan menulis saya. Semuanya serasa macet. Mohon maklum atas sepinya blog ini selama beberapa waktu ini. Continue reading

Satu Tahun Berhenti Merokok

Dada saya serasa longgar. Kepala juga lebih enteng, tidak serasa berat bin buntet. Continue reading

Ibu, Adakah Alasan Aku Tak Mencintaimu?

“Ibu tanya kok kamu gak telepon. Sampai ibu bilang ‘aku salah apa’?”

Sms dari kakak menyerobot perhatian saya pada waktu saya masih di kantor, Jumat sore itu (29/2). Konsentrasi saya pecah. Fokus kerja hilang. Continue reading